Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 324 322551

Email

pgmi@iainmadura.ac.id

Menapak Jejak Madura, Mahasiswa PGMI UIN Madura Rekonstruksi Jati Diri melalui PLK di Museum Mandilaras dan Perpustakaan Daerah

  • Diposting Oleh Admin Web Prodi PGMI
  • Rabu, 26 November 2025
  • Dilihat 79 Kali
Bagikan ke

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Kelas C dan D Angkatan 2025, Fakultas Tarbiyah UIN Madura, mengikuti perkuliahan luar kelas untuk Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dengan mengusung tema “Narasi Histori, Rekonstruksi Jati Diri”. Kegiatan ini berlangsung di Museum Mandilaras dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Pamekasan.
Kegiatan lapangan ini dirancang sebagai upaya menghubungkan pemahaman mahasiswa mengenai identitas kebangsaan dengan sumber-sumber historis yang konkret. Museum Mandilaras, yang menyimpan beragam koleksi artefak sejarah dan budaya Madura, menjadi ruang belajar utama bagi mahasiswa untuk menelusuri jejak perkembangan lokal yang berkelindan dengan proses pembentukan karakter kebangsaan. Para mahasiswa mendapat kesempatan mengamati langsung objek bersejarah, membaca narasi lokal, dan mendiskusikan keterkaitannya dengan nilai-nilai Pancasila.
Selain berkunjung ke museum, mahasiswa juga melanjutkan kegiatan akademik di Perpustakaan Daerah Pamekasan. Di ruang literasi publik tersebut, mahasiswa menelusuri arsip, koleksi buku sejarah, serta dokumen kebudayaan yang relevan dengan pembahasan mengenai jati diri bangsa. Aktivitas ini bertujuan memperkuat kemampuan literasi historis sekaligus membangun kesadaran kritis tentang pentingnya menjaga kesinambungan tradisi dalam konteks masyarakat modern.
Ketua Prodi PGMI, Ahmad Fawaid menegaskan bahwa perkuliahan di luar kelas memberikan pengalaman belajar yang lebih kontekstual. Pemaknaan Pancasila dan kewarganegaraan tidak hanya diperoleh melalui teori, tetapi juga melalui pembacaan ulang atas sejarah, budaya, dan identitas lokal yang menjadi fondasi karakter bangsa. Melalui pendekatan tersebut, mahasiswa diharapkan mampu memahami bahwa jati diri Indonesia tumbuh dari keberagaman pengalaman historis, termasuk tradisi yang hidup di Madura.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari pengelola Museum Mandilaras dan Perpustakaan Daerah yang membuka ruang dialog mengenai pelestarian sejarah dan penguatan literasi kebangsaan. Kolaborasi ini dinilai penting sebagai upaya menanamkan nilai-nilai keindonesiaan kepada generasi muda, khususnya calon pendidik di tingkat dasar.
Perkuliahan luar kelas dengan pendekatan historis-kultural ini menjadi wujud komitmen UIN Madura dalam menghadirkan pembelajaran yang relevan, kontekstual, dan mendorong mahasiswa untuk memahami kembali jati diri kebangsaan melalui narasi sejarah lokal. Kegiatan ini sekaligus menegaskan bahwa pelestarian sejarah bukan hanya tugas lembaga, tetapi menjadi bagian dari proses pendidikan yang membentuk karakter warga negara yang kritis dan berkeadaban.